Hadiri Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, Polsek Ella Hilir Siap Membantu

*
Polsek Ella Hilir Polres Melawi Polda Kalbar – BPBD Kabupaten Melawi melaksanakan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di aula Kantor Camat Nanga Pinoh, rabu (24/4/2024). Dalam pelaksanaannya di hadiri Sekcam Ella Hilir Adrianus Mayor, Ps Kapolsek Ella Hilir Ipda Jamidi, mewakili Danramil Ella Hilir Serda Inf.Ari Ngibadi, mewakili Kepala BPBD di wakili Vivi Sukiyanti, S.Sos, M.AP selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Kades Sekecamatan Ella Hilir dan masyarakat.

Kapolres Melawi Polda Kalbar AKBP Muhammad Syafi’i, S.I.K., S.H., M.H melalui Kapolsek Ella Hilir menyambut baik pelatihan yang dilakukan.

“Kami menyambut baik pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, Polsek Ella Hilir siap mendukung dan mensosialisasikan lebih luas kepada masyarakat,” ujar Ipda Jamidi.

Lanjutnya, seperti di ketahui Kabupaten Melawi rentan akan bencana terutama banjir dikarenakan sangat dekat dengan aliran sungai baik sungai Melawi mau pun sungai pinoh, tidak terkecuali Kecamatan Ella Hilir yang dilalui sungai Melawi sungai Kalan yang memerlukan perhatian dan kesiap siagaan seluruh masyarakat.

“Tentu dengan kegiatan ini pencegahan sejak dini dapat dilakukan guna mengurangi resiko korban jiwa mau pun materi,” terang Kapolsek Ella Hilir.

Ipda Jamidi memastikan siap melanjutkan dan mensosialisasikan lebih luas pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana kepada masyarakat yang memiliki resiko melalui Bhabinkamtibmas yang akan langsung kepada masyarakat.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Melawi Vivi Sukiyanti, S.Sos., M.AP dalam paparannya menjelaskan tentang resiko masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana.

“Masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai terutama sungai Melawi mau pun sungai Kalan memiliki resiko terutama banjir,” ujar Vivi Sukiyanti.

BACA JUGA:  Polres Loteng Berhasil Amankan Pelaku Curanmor Di Pantai Tanjung Aan

Ia menjelaskan pada kategori bencana terbagi menjadi tiga yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

“Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan ,angin topan, tanah longsor sedangkan bencana alam non alam seperti gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi serta wabah penyakit dan bencana sosial seperti konflik sosial dan teror,” jelasnya.

Diakhir kegiatan, Vivi Sukiyanti mengajak seluruh element masyarakat dan instansi terkait untuk bersama sama mensosialisasikan lebih luas kepada masyarakat dengan harapan dan tujuan utaman dapat mengurangi resiko kerugian materi mau pun korban jiwa.

“Bersinergi dan bekerja sama akan menjadi modal utama pencegahan sejak dini resiko dan dampak di tengah masyarakat,” pungkas Vivi.

Koordinator Liputan SHI com Kalbar,”Rustan batas.”

Mungkin Anda juga menyukai