Tulungagung,-Suasana Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, tampak berbeda dalam dua hari terakhir. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti dan menyaksikan rangkaian Semarak Kemerdekaan Batangsaren 2025 yang digagas oleh Karang Taruna Dusun Krajan
Kegiatan yang digelar sejak beberapa hari sebelumnya ini diawali dengan berbagai lomba tradisional, lalu memuncak pada bazar rakyat dan pentas seni budaya yang berlangsung selama dua malam, Jumat–Sabtu (26–27 September 2025), mulai pukul 19.00 WIB di sepanjang jalan perempatan Ringin Kembar hingga perempatan Tugu Batangsaren.
Sebagai bagian dari perayaan, panitia menggelar aneka lomba tradisional beberapa hari sebelum puncak acara. Lomba ini menjadi ajang kebersamaan yang melibatkan anak-anak, remaja, ibu-ibu, hingga bapak-bapak. Gelak tawa, sorakan, dan semangat kebersamaan begitu terasa di setiap pertandingan.
Jenis lomba yang digelar di antaranya:
*Lomba makan kerupuk*
*Lomba pancing botol*
*Lomba kukgeruk*
*Lomba biskuit di muka*
*Lomba balap karung*
Selain menjadi hiburan, perlombaan ini juga menjadi ajang edukasi bagi anak-anak untuk mengenal kembali permainan tradisional yang sarat makna kebersamaan.
Puncak acara ditandai dengan dibukanya bazar rakyat. Lebih dari 100 pedagang ikut serta, memenuhi sepanjang jalan desa. Mereka menjual beragam produk, mulai dari kuliner tradisional, makanan modern, minuman segar, hingga aneka hasil UMKM warga sekitar.
Kehadiran bazar ini memberikan suasana meriah sekaligus menjadi ruang ekonomi kreatif bagi masyarakat Batangsaren. Tidak hanya warga setempat, banyak pengunjung dari desa tetangga yang ikut meramaikan, sehingga menambah semangat para pelaku usaha kecil untuk memasarkan dagangannya.
Selain bazar, malam hari diwarnai dengan pentas seni budaya. Panggung utama menjadi pusat perhatian warga yang datang berbondong-bondong. Beragam pertunjukan ditampilkan, di antaranya:
*Tari Ketek Ogleng*
*Tari Reog Kendang yang dipersembahkan oleh Sanggar Godog Alit Sindon dari siswa SD Batangsaren*
*Barongan*
*Atraksi Leang Leong*
Pertunjukan ini disambut meriah. Anak-anak, remaja, hingga orang tua larut dalam suasana, membuktikan bahwa seni tradisi masih menjadi kebanggaan dan daya tarik utama masyarakat desa.
Pada malam puncak, panitia juga menggelar penyerahan hadiah perlombaan. Satu per satu para pemenang maju ke panggung menerima hadiah yang telah disiapkan. Wajah ceria anak-anak yang memenangkan lomba makan kerupuk maupun balap karung menambah kehangatan suasana.
Hadiah tidak hanya menjadi simbol kemenangan, tetapi juga bentuk apresiasi bagi semangat sportivitas dan partisipasi aktif warga dalam menyukseskan perayaan kemerdekaan ini.
PJ. Kepala Desa Batangsaren, Frano Torana, S.Sos., hadir dan memberikan apresiasi penuh kepada panitia, karang taruna, serta seluruh warga yang telah terlibat.
> “Perayaan ini luar biasa. Lomba tradisional menghidupkan kembali semangat kebersamaan, bazar memberikan manfaat ekonomi bagi warga, dan pentas seni melestarikan budaya lokal. Semoga tradisi ini terus dijaga dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya.
Rangkaian Semarak Kemerdekaan Batangsaren 2025 tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mencerminkan nilai gotong royong, persaudaraan, dan kebersamaan antarwarga. Dari lomba sederhana hingga pentas seni besar, semua terselenggara berkat kerja sama erat masyarakat.
Dengan suksesnya acara ini, warga Batangsaren berharap perayaan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin, bahkan lebih besar di masa mendatang, sebagai bagian dari menjaga semangat kemerdekaan sekaligus memperkuat identitas budaya desa.(Ft)