Ratusan Massa Geruduk DPRD, Bupati Gatut Sunu dan Wabup Ahmad Bahrudin Hadapi Pejuang Gayatri

TULUNGAGUNG,-Ketegangan sempat menyelimuti halaman Gedung DPRD Tulungagung, Jawa Timur, ketika ratusan massa aksi dari gerakan Pejuang Gayatri menggelar demonstrasi besar-besaran, Kamis (11/9/2025). Namun, suasana memanas itu mencair ketika Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E. turun langsung menemui massa, didampingi Wakil Bupati H. Ahmad Bahrudin, S.M. dan jajaran Forkopimda.
Dengan lantang, Bupati Gatut Sunu memekikkan kata “Merdeka!” di hadapan ribuan suara rakyat yang membahana. Teriakan itu disambut gegap gempita oleh demonstran, seolah menjadi simbol bahwa pemerintah daerah hadir bukan untuk bersembunyi di balik pagar gedung, melainkan untuk berdiri di depan rakyatnya.
Dalam orasinya, Bupati Gatut Sunu menegaskan bahwa aksi unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi, dan pemerintah wajib mendengarkan aspirasi rakyat tanpa terkecuali. Ia memastikan bahwa dirinya memimpin Tulungagung bukan untuk kepentingan kelompok tertentu, melainkan murni menjalankan amanah rakyat.
> “Jabatan ini bukan milik saya, tetapi titipan rakyat Tulungagung. Tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada kepentingan politik. Saya bekerja sepenuhnya untuk masyarakat,” tegas Gatut Sunu dengan suara lantang.
Bupati yang baru tujuh bulan menjabat ini juga menekankan bahwa semua langkah dan kebijakan pemerintahannya selalu berpijak pada aturan perundang-undangan.
> “Segala sesuatu yang saya kerjakan ada dasarnya dalam undang-undang. Saya tidak akan melenceng dari regulasi. Saya pastikan, roda pemerintahan berjalan sesuai aturan,” ujarnya menambahkan.
Turun langsung ke tengah massa, Bupati Gatut Sunu tidak sendirian. Ia hadir bersama Wakil Bupati Ahmad Bahrudin, Ketua DPRD Tulungagung Marsono, S.Sos., Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi, S.H., S.I.K., MTCP., Dandim 0807 Tulungagung Letkol Kav Mohammad Nasir, S.Hub.Int., serta Sekda Tulungagung Drs. Tri Hariadi, M.Si.
Kehadiran jajaran Forkopimda ini menunjukkan sikap tegas pemerintah daerah: mendengar, menerima, dan siap menindaklanjuti aspirasi rakyat dalam bingkai hukum dan aturan yang berlaku.
Aksi massa yang dikawal ketat aparat kepolisian dan TNI berlangsung damai. Yel-yel “Hidup Rakyat!” bergema sepanjang orasi, diiringi poster-poster berisi 20 tuntutan utama Pejuang Gayatri yang ditujukan kepada pemerintah daerah maupun pusat.
Bupati Gatut Sunu menegaskan, setiap aspirasi yang disampaikan rakyat tidak akan diabaikan. Pemerintah daerah berkomitmen menyalurkan suara rakyat melalui mekanisme hukum dan jalur konstitusional.
> “Segala aspirasi akan kami tampung, kami catat, dan kami tindak lanjuti sesuai mekanisme. Tidak ada aspirasi rakyat yang akan kami biarkan terhenti di jalanan,” ujar Gatut Sunu.
Ia juga mengajak masyarakat menjaga kondusivitas Tulungagung di tengah situasi politik dan sosial yang penuh dinamika.
> “Mari kita jaga Tulungagung agar tetap ayem tentrem, guyup rukun, aman, tertib, dan kondusif. Aspirasi boleh disuarakan dengan lantang, tapi jangan sampai merusak persatuan,” tegasnya.
Dengan keberanian turun langsung menemui massa, Gatut Sunu bersama Wakil Bupati Ahmad Bahrudin memberi sinyal kuat bahwa pemerintah Tulungagung tidak menutup telinga dan mata terhadap jeritan rakyat. Kehadiran mereka di tengah demonstran adalah bukti bahwa pemerintah siap membuka dialog, bahkan di tengah tekanan besar.
Langkah ini juga menunjukkan soliditas Forkopimda dalam menjaga stabilitas daerah sekaligus membuktikan bahwa pemerintah hadir di garis depan, bukan sekadar formalitas di ruang rapat.(Ft)