Oknum Mantan Kepala Sekolah Diduga Lakukan Tindak Kekerasan Kepada Siswa MI

Tulungagung,- Kasus kekerasan kepada siswa kembali terjadi, kali ini kejadian tesebut terjadi di lingkungan salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berada di kecamatan Ngantru kabupaten Tulungagung pada hari Jumat (15/11/2024).

Kasus kekerasan pada siswa ini diduga melibatkan oknum mantan kepala sekolah. Siswa yang mengalami kekerasan diduga lebih dari satu orang.

Tindak kekerasan yang terjadi berupa pemukulan dan paling parah dialami oleh siswa berinisial A. Kejadian bermula saat siswa A bertemu dengan oknum mantan kepala sekolah sebelum salat dhuhur. Siswa A dituduh oleh oknum kepala sekolah menyembunyikan sajadah miliknya.

Oknum mantan kepala sekolah tersebut mengintimidasi siswa A dan kemudian melakukan kekerasan dengan memukul kepala bagian belakang kepala (batang otak). Akibat kejadian tersebut siswa A mengalami pusing dan mual serta membuat siswa A menjadi takut untuk bersekolah karena trauma dari kekerasan tersebut.

Sementara itu, Kasi Penma Kemenag Tulungagung saat ditemui oleh yim media ini, Selasa (29/11/2024) menyampaikan bahwa pihak Kemenag Tulungagung telah berusaha menghubungi dan meminta oknum mantan kepala sekolah untuk datang ke kantor namun tidak hadir. Melalui sambungan telepon oknum mantan kepala sekolah memberikan keterangan bahwa masalah telah selesai dan kalau ada yang bertanya silahkan ke kepala desa Pojok kecamatan Ngantru.

Orang tua siswa yang menjadi korban mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anaknya namun malah menjadi tempat yang sangat menakutkan. Mereka mendesak pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, dan bertanggung jawab serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

BACA JUGA:  Kapolsek Lingsar : Korban Terluka di Lingsar Akibat Kecelakaan, Bukan Lantaran Dikeroyok 

Pihak orang tua siswa A berencana untuk melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian karena hingga saat ini tidak ada etikad baik dari oknum tersebut, karena mediasi yang dilakukan berbagai pihak termasuk pihak desa namun sampai saat ini sama sekali tidak membuahkan hasil etikad baik dari oknum tersebut.(Ft)

Mungkin Anda juga menyukai