Mengapa Harga Pupuk Melambung Tinggi di Kec. Bontocani, Kab. Bone? 

Mengapa Harga Pupuk Melambung Tinggi di Kec. Bontocani, Kab. Bone ?

MAKASSAR, –Saksi Hukum Indonesia.com://Pertemuan tokoh – tokoh dan masyarakat Desa Bulusirua, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone digelar di jalan Abdul Dg Sirua, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (14/06/2025).

Pertemuan tersebut membahas tentang harga pupuk bersubsidi melambung tinggi yang tidak sesuai harga pemerintah yang ditetapkan per Saknya.

Hadir pada pertemuan ini adalah, Ir. Darwis (Tokoh Masyarakat Desa Bulusirua), Rizal SH.(Aktivitas Kemasyarakatan), Andi Muh. Asdar, SH (Pendamping aspirasi masyarakat), Andi Muktar (Korban pembelian pupuk harga tinggi), dan juga beberapa warga yang turut hadir.

“Sekiranya di temukan adanya Oknum yang mencoba bermain dan memperoleh keuntungan sepihak tanpa di dasari oleh regulasi yang ada maka hanya satu kata Usut, Lawan dan Penjarakan oknum nya, saya rasa sudah cukup penderitaan yang di rasakan masyarakat terkhusus Masyarakat Bonto Cani,” ungkap Rizal. SH

Sementara Andi Asdar mengatakan, bahwa, Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Dinas Pertanian, Satgas Pangan, dan Aparat Penegak Hukum harus bergerak. Tidak cukup hanya menyalurkan pupuk, mereka wajib memastikan bahwa pupuk itu benar-benar sampai ke tangan petani dengan harga yang sesuai ketentuan hukum.

“Kami akan menyurat ke Bupati dan melakukan audiensi adanya penyaluran pupuk bersubsidi di salurkan pada Petani yang tidak mengikuti prosedur,” ujar Andi Asdar.

Ir. Darwis mendorong dan memberikan apresiasi pada pemuda – pemuda Bontocani untuk melakukan aksi unjuk rasa dan siap mendampingi untuk menghadap Bupati Bone.

“Saya siap menghadap secara bersamaan atau pun secara pribadi ke Pak Bupati Bone,” kata Ir. Darwis di depan wartawan media Saksi Hukum Indonesia.com.

BACA JUGA:  Sasar Lahan Kritis, Pemkab Gowa Kembali Tanam 4.000 Bibit Pohon di Tombolopao

(Abels Usmanji/Husain Jallo)

Mungkin Anda juga menyukai