Pada HUT Ke-66 Maros, Ormas Tombak Utara Sulsel Turut Hadir dalam Rangka Kirab Budaya Kegiatan Gau Maraja

MAROS, – Ormas Tombak Utara Sulawesi Selatan (Sulsel) Ikut Hadir Dalam Rangka Kirab Budaya Kegiatan Gau Maraja Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros, yang berlangsung di Lokasi rumah jabatan Bupati Maros serta berjalan kaki menuju ke lapangan Pallantikang, Jumat (04-07-2025).

Perayaan tahun ini mengusung tema “Maju dan Berkembang sebagai Potensi Adat dan Budaya”, dan juga dirangkaikan dengan peluncuran program di kawasan situs prasejarah Leang-Leang, Taman Arkeologi satu-satunya di Sulsel.

Peluncuran Gau Maraja adalah langkah progresif. Ini mencerminkan semangat gotong royong, keberanian, dan kolaborasi membangun daerah dari desa ke kota, dari pinggiran ke pusat. Program ini menjadi jembatan antara warisan budaya dan modernitas, sekaligus memperkuat ekonomi lokal dan mempersatukan masyarakat dalam semangat pembangunan.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, yang hadir membuka Festival Gau Maraja, mengapresiasi inisiatif pelestarian budaya yang digagas Pemerintah Kabupaten Maros. Menurutnya, sinergi antara budaya, alam, dan partisipasi generasi muda menjadi kekuatan baru dalam menjaga identitas bangsa.

Leang-Leang sebagai Taman Arkeologi memegang peranan penting dalam mendukung identitas Indonesia sebagai negara megadiversity. Dengan merawat nilai-nilai budaya karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan akarnya,

Bupati Maros, Chaidir Syam, juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat sebagai warisan kemanusiaan.

“Selamat datang di tanah yang merawat nilai kemanusiaan dalam adat istiadatnya. Tanah yang mendewakan tamu dan menghargai siapa saja yang datang,” ujarnya.

Acara Gau Maraja juga menampilkan berbagai atraksi seni tradisional, pameran Bilah Pusaka Nusantara, serta lokakarya edukasi budaya,
Ratusan pelajar turut tampil dalam pertunjukan kolosal seperti Tari Pepeka ri Makka, silat tradisional, dan tari kolosal khas Maros yang memukau ribuan pengunjung.

BACA JUGA:  Jasa Raharja Sulsel Bersinergi dengan BRI Cabang Jeneponto 

Tokoh adat Maros, Kareang Turikale Brigjen Pol (Purn) AA Mapparessa Daeng Manimbang, memberikan petuah penuh makna dalam balutan bahasa adat.

“Bercocok tanamlah di hati manusia, karena hati manusia itu suci dan jujur, tak akan pernah berbohong,
bahwa tanamlah kebaikan di hati sesama, karena dari sanalah kebenaran tumbuh.Kebaikan akan selalu kembali kepada pelakunya,” tuturnya.

Festival ini ditutup dengan harapan besar agar Maros menjadi kabupaten yang maju, berbudaya, dan berdaya saing global, sejalan dengan visi Sulsel Maju dan Berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.
Laporan Kabiro Makassar: Sadikin Rahmat
Editor: Abels Usmanji

Mungkin Anda juga menyukai