Bupati Gatut Sunu Tegaskan Santri Tulungagung Harus Jadi Penggerak Peradaban Dunia di Hari Santri Nasional ke-11

TULUNGAGUNG,-Peringatan Hari Santri Nasional ke-11 tahun 2025 di Kabupaten Tulungagung berlangsung penuh semangat dan refleksi. Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, acara ini menjadi momentum untuk meneguhkan peran santri sebagai agen perubahan yang tidak sekadar mengaji, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam pembangunan peradaban global.

Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, acara tasyakuran digelar dengan khidmat. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., Wakil Bupati H. Ahmad Baharudin, S.M., jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah H. Drs. Tri Hariadi, pimpinan OPD, tokoh ulama, serta ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Tulungagung.

Dalam sambutannya, Bupati Gatut Sunu menegaskan bahwa peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi besar santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

> “Hari Santri adalah bukti bahwa santri telah menjadi pejuang bangsa sejak masa perjuangan fisik. Tema tahun ini mengingatkan kita bahwa santri tidak hanya belajar di pesantren, tetapi juga harus bergerak, berpikir global, dan siap menjadi motor perubahan peradaban dunia,” tegasnya.

Bupati menekankan bahwa santri masa kini harus berdaya saing, mampu menguasai teknologi, memiliki karakter kuat, serta menghadirkan solusi dalam dinamika sosial di era modern.

> “Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap penguatan pendidikan keagamaan, pemberdayaan ekonomi santri, serta pembinaan akhlak generasi muda,” lanjutnya.

Ketua Tanfidz PCNU Kabupaten Tulungagung KH. Bagus Ahmadi, M.Sy., M.Pd.I., turut memberikan pesan moral yang meneguhkan semangat para santri.

BACA JUGA:  Ada Kata Sambutan Pangdam XIV/Hasanuddin pada Pelantikan Pemuda Pancasila Sulsel 

> “Santri itu tidak pernah takut pada hujan atau panas. Ketika ada panggilan jihad, mereka siap berdiri di barisan paling depan. Semangat santri adalah energi perjuangan yang tidak pernah padam,” ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa berbagai rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional 2025 telah dilaksanakan dan akan diteruskan melalui kegiatan sosial, penguatan syiar, serta acara keagamaan yang akan dipusatkan di GOR Lembu Peteng Tulungagung.

> “Tahun ini, kita tidak hanya menyembelih kambing, tetapi sapi sebagai simbol semangat kebersamaan yang semakin besar,” tambahnya.

Acara turut diisi dengan ceramah agama oleh KH. Muhsin Ghozali yang menegaskan pentingnya menjaga warisan perjuangan santri dan ulama sebagai penjaga moral bangsa. Ia mengingatkan bahwa santri bukan hanya benteng akidah, tetapi juga matahari peradaban yang membawa cahaya kebenaran dalam kehidupan masyarakat.

Sebagai simbol rasa syukur, kegiatan ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati Gatut Sunu, disambut antusias oleh seluruh tamu undangan serta para santri yang memadati pendopo.

Momentum Hari Santri Nasional ke-11 bukan sekadar peringatan historis, tetapi menjadi pengingat bahwa santri memiliki tanggung jawab moral dan intelektual dalam mengawal Indonesia menghadapi dinamika global.

Dengan komitmen pemerintah daerah, sinergi ulama, dan militansi spiritual santri, Tulungagung menegaskan diri sebagai daerah yang siap melahirkan santri cerdas, berkarakter, moderat, dan mampu menjadi pelaku utama dalam membangun peradaban dunia yang berkeadaban dan bermartabat.(Ft)

Mungkin Anda juga menyukai