Kasir Dan Manager KSU BMT AL Hasan Unit Rensing Kelola 7 Miliyar Uang Tabungan Masyarakat,Tiba Tiba Lenyap dan Tidak Bisa Cairkan Tabungan Nasabah*

SAKSI HUKUM INDONESIA.COM ll LOMBOK TIMUR – NTB | Para korban BMT Al – Hasan yang tersebar di Lombok Timur semakin hari semakin bertambah,setelah dilakukan penelusuran oleh awak media dengan keterangan dari para karyawan KSU BMT AL Hasan.

Unit Rensing yang dipimpin oleh Ibu Hamidah istri dari salah satu Camat yakni Camat Sakra Timur,memiliki Ribuan Nasabah dengan total keseluruhan uang tabungan yang dikelola sekitar 7 Milyaran lebih yang terkumpul dari para marketing yang ada , jumlah inipun belum termasuk dari hasil pengumpulan tabungan dari kasir juga manager.

Beberapa marketing yang ada di Unit pelayanan Rensing,bersama seluruh nasabah di bawah binaan mereka menuntut KASIR (Ratna) juga Manager (Hamidah) untuk segera mencairkan Milyaran uang tabungan yang mereka kelola selama ini.Seperti yang kami ketahui bahwa pengelolaan keuangan selama ini dikelola oleh Kasir juga Manager dan rekening yang digunakan juga menggunakan rekening pribadi,ini parah sekelas Lembaga besar KSU BMT AL Hasan dengan jumlah aset serta pengelolaan keuangan puluhan Milyar kok bisa tidak punya Rekening Lembaga , atau jangan jangan ini sudah direncanakan jauh jauh hari niat jahat mereka untuk menyalahgunakan dan menyelewengkan bahkan mengkorupsikan uang tabungan para nasabah,”terang salah satu marketing unit rensing DA(Samaran)

Para marketing yang ada dirensing bersama seluruh nasabah meminta kepada pihak kepolisian juga instansi yang berwenang agar segera turun dan melakukan pengawasan serius,audit secara kelembagaan bahkan bika perlu melakukan penyitaan aset aset BMT AL Hasan yang ada ,meskipun aset tersebut menggunakan nama pribadi pada masing masing aset.Ada Aset Mobil , sepeda motor juga lainnya yang dimiliki oleh unit rensing dan dibeli oleh uang tabungan nasabah yang selama ini telah di salahgunakan , serta di jual gadai ke orang lain oleh oknum pimpinan di unit rensing,baik pimpinan lama maupun baru,”ungkap DA(Samaran).

BACA JUGA:  Jelang Ramadhan, Kasat Reskrim Polres Gowa Bersama Forkopimda Cek Ketersediaan Bahan Pokok

Sambung DA …” Ada sekitar 1.403 jumlah nasabah yang menjadi korban dari separuh marketing serta dengan total jumlah kerugian tabungan yang tidak bisa dicairkan sekitar 3,1 Milyar Rupiah yang dikelola Kasir(Ratna) dan Manager Rensing(Hamidah),dan inipun yang hanya berasal dari separuh catatan marketing,dan perlu diketahui Manager Rensing (Hamidah)dan Pak Hasan(Pimpinan BMT AL Hasan) setahu kami selama ini sangat dekat hubungannya dan selalu saling koordinasi dalam banyak hal pengelolaan keuangan juga aset aset Al Hasan yang tersebar diberbagai tempat,bahkan ada kabar ada aset aset lain yang tengah dibangun selain dari aset yang terdaftar dan diketahui oleh para karyawan yang ada,kami curiga dan meduga bahwa ada semacam persekongkolan jahat diantara kasir, para manager bersama pak Hasan(Pimpinan Pusat) sehingga bisa bisanya puluhan milyar dana tabungan masyarakat/nasabah bisa lenyap begitu saja dan dengan entengnya mengatakan uang tidak ada bahkan ketika nasabah nuntut uangnya malah mengarahkan lapor polisi “tutur DA.

DA (Samaran) bersama para marketing lainnya juga para nasabah berharap persekongkolan jahat ini segera terungkap,agar mencegah terjadinya lebih banyak korban lagi oleh oknum oknum manager dan pimpinan Al Hasan ini,Sebab jika satu Lembaga sudah mulai menyalahgunakan keuanagan dengan nama pribadi, jelas diduga kuat uang milyaran dana tabungan nasabah disalahgunakan untuk usaha atau kepentingan pribadi,untuk itu kami berharap agar ini bisa segera terungkap dan uang para nasabah bisa segera dikembalikan pihak berwenang segera Blokir dan Sita seluruh aset oknum oknum Kasir,Manager juga Pimpinan Al – Hasan,telusuri seluruh keluar masuknya buku rekening pribadi mereka , sita semua apa yang mereka miliki,sebab ini sudah kategory tindakan kejahatan,”.tutup DA

( Korlip NTB )

Mungkin Anda juga menyukai