Ketua PWDPI NTB Angkat Bicara Isu Dan Bahasa Tidak Menyenangkan Oleh Para Pendemo BMT AL HASAN

SAKSI HUKUM INDONESIA.COM ll LOMBOK TIMUR NTB – Kasus Viral KSU BMT AL Hasan Mitra Ummat yang tengah beredar luas dibeberapa pemberitaan media Online atas dilakukannya Aksi/Demo oleh Satu Kelompok Aliansi diLombok Timur,diantaranya ada yang berpropesi sebagai pengacara/Lawyer dan Aktivis Buruh Migran juga Mahasiswa. Senin (30/10/2023).

Ketua Persatuan Wartawan Duta Pena Indinesia (PWDPI) NTB yang juga membantu mendampingi korban pada kasus BMT AL Hasan angkat Bicara dan klarifikasi atas tuduhan tuduhan serta bahasa tidak menyenangkan oleh para Aktivis dan Lawyer yang ikut aksi pada beberapa hari lalu.Perlu diketahui bahwa KSU BMT AL Hasan Mitra Ummat ini memiliki banyak Unit Pengelolaan di Lombok Timur dan beberapa diantaranya memang tengah bermasalah dikarenakan sangat banyak uang tabungan nasabah/anggota juga uang investasi mereka tidak bisa dilakukan penarikan atau dikembalikan oleh Managemen KSU BMT AL Hasan Mitra Ummat ditiap unit yang bermasalah,”terang Ketua PWDPI NTB (Bang Deni).

Sebenarnya perlu dijelaskan dulu kepada publik bahwa korban KSU BMT AL Hasan Mitra Ummat ini tidak hanya yang dampingi oleh Para Aktivis dan lawyer yang berdemo kemarin , bahkan jauh sangat banyak dari yang didampingi oleh mereka,contoh saja korban yang di Unit Pelayanan Selong dengan jumlah sekitar 1,8 Milyaran Uang tabungan plus investasi para nasabah,dan unit selong inipun sama bermasalah bahkan tata klola keauangan yang dilakukan oleh Managernya(ABD.Azis) sangat tidak beres dan rancu , seperti ada 420 jutaan uang khas selong yang dipinjamkan oleh manager ke unit unit BMT AL Hasan lainnya seperti unit rensing, keruak, lenek, terara, sembalun, serta ada juga biaya dari unit selong dikeluarkan untuk pembangunan Resto yang berlokasi di desa Selayar yang saat ini dikuasi oleh orang lain,”tutur Bang Deni.

Seperti yang saya ketahui selama mencari Fakta Fakta atas KSU BMT AL Hasan ini,seperti yang nanyak diterangkan oleh para marketing/pegawai AL Hasan bahwa adapun Unit yang bermaslah paling besar ialah Unit pelayanan Rensing dengan nilai terbesar mencapai kurang lebih 16,5 Milyaran dana tabungan dan investasi para anggota/nasabah.

Atas beberapa video yang disebarluaskan juga percakapan WA group serta screen shoot percakapan pribadi yang di sebarkan oleh Eko Rahady swperti digrou WA FOKUS LOTIM,yang mengatakan bahwa Deni penipu,bahkan sempat menyebut Sudah tipu uang salah satu Pejabat Birikrokrasi di Lotim sejumlah 25 juta,bahkan banyak yang sudah ditipu,,ini kalimat Eko Rahady(Lawyer) yang dianggap Hoax dan sangat tidak benar bahkan laribke Pitnah,terlebih percakapan di group WA FOKUS LOTIM dimana isi groupnya rata rata banyak kalangan pejabat juga para aktivis dan laiinnya.ini murni bersipat HOAX dan tidak benar adanya,karena setelah dilakukan konfirmasi kepada pejabat yang dikiranya ditipu , ternyata memang benar itu hanya bahasa orang saja ,sungguh sangat disayangkan seorang yang berpropesi sebagai pengacara bisa bisanya menjadi penyebar informasi bohong(Hoax) dan ini sangat merugikan dan mencemarkan nama baik saya ,” ungkap Bang Deni.

Terkait ancaman akan dilaporkan ke polisi tentang bahasa yang tidak menyenangkan juga yang diberitakan oleh salah satu media online yang tidak jelas penulisnya (media online suarakonsumenindonesia.com) yang diketahui perusahaan media ini milik salah satu pengusaha muda asal aikmel yang dulu pernah Sewa/tinggal di PTC(AMRI),Setelah dikonfirmasi menyebut media ini di pegang oleh Bang Usman salah satu Aktivis Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

BACA JUGA:  Keluh Kesah Calon Tenaga Kerja Migran Untuk Bekerja Ke Sarawak Malaysia

Sambung Bang Deni…

Selama ini kami hanya mencoba mendampingi para marketing dan korban juga dengan sikap propesional agar disegerakannya mereka terlepas dari masalah keuangan yang mereka miliki, dan syukurnya ketua pengurua BMT Al Hasan sudahpun mau bertanggung jawab atas keluh kesah oara marketing juga nasabah yang memang memiliki data atau bukti bahwa mereka memang benar memiliki uang dan atas sepengetahuan ketua Al Hasan(Hasanudin). Jadi pada intiny bukan hanya Nasabah yang didampingi oleh Mereka yang berdemo kemarin saja nasabah yang berkeberatan , masih banyak lagi nasabh yang didampingi oleh kawan kawan atupun rekanan lainnya,”tutup Bang Deni.

KORLIP NTB

Mungkin Anda juga menyukai