Ruwatan dan Kenduri Puncak Kegiatan Bersih Desa Plandaan

Tulungagung- Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat, khususnya di Jawa sudah dilakukan sejak dahulu.
Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama satu tahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.
Seperti yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Plandaan kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung dalam rangka bersih desa menggelar acara kenduri dan murwokolo/ruwatan wayangan.
Kepala Desa Plandaan, Fauzi Surahmad mengatakan pemdes menggelar acara bersih desa setahun sekali sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu bersih desa juga untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal, mempertahankan identitas budaya.
“Acara ini merupakan tradisi yang tetap terjaga dan memiliki makna yang mendalam bagi warga desa Plandaan. Semoga acara bersih desa ini memberikan manfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Acara bersih desa diawali dengan kenduri bersama warga dan ruwatan wayang kulit dengan dalang ki Budi Plandang.
“Kenduri kita laksanakan di pada sore hari. Sedangkan murwokolo atau ruwatan wayangan kita gelar dibalai desa Plandaan pada malam hari,” tutur Fauzi Surahmad.
Fauzi Surahmad berharap melalui bersih desa, masyarakat bisa semakin tenteram dan tidak ada halangan suatu apa pun. Selain itu, juga selalu dalam lindungan Allah SWT, diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan rezeki yang barokah.
“Semoga untuk kedepannya Desa Plandaan semakin maju, Kamtibmas aman dan kondusif, warga sejahtera, ayem, tentrem,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bersh Desa, Sudarso dalam sambutannya mengatakan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya acara bersih desa dengan lancar.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan di balai desa dalam acara bersih desa dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga acara ruwatan malam ini bisa terlaksana dengan lancar,” ucapnya.
Lebih lanjut Sudarso mengatakan bahwa ruwatan ini merupakan budaya yang sudah dilaksanakan dan diwariskan oleh leluhur.
“Ruwatan ini merupakan warisan budaya dari leluhur kita dengan tujuan untuk mencegah datangnya balak atau malapetaka. Dan kegiatan ini merupakan bentuk syukur dari warga Desa Plandaan atas segala nikmat dan barokah yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.
Acara ruwatan tersebut ditandai dengan penyerahan wayang gunungan dari Kepala Desa Plandaan kepada Ki Dalang Budi Plandang.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri kepala desa Plandaan beserta perangkat desa, LPM, BPD, RT, RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, TP PKK, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Karangtaruna dan tamu undangan lainnya.(Ft)