Adanya Keluhan Masyarakat, Komisi A DPRD Tulungagung Panggil Kacabdin Pendidikan Tulungagung dan Pengurus MKKS SMA/SMK

Tulungagung,- Meskipun PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMA dan SMK kabupaten Tulungagung telah selesai, namun masih banyak permasalahan yang terjadi pada saat PPDB berlangsung.

Hal inilah yang membuat Komisi A DPRD Tulungagung memanggil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Tulungagung dan Trenggalek beserta Pengurus MKKS SMA Negeri dan MKKS SMK Negeri. Hearing atau dengar pendapat berlangsung di ruang Aspirasi DPRD Tulungagung, Senin (12/8/2024). Hearing digelar karena adanya masukan dan keluhan dari masyarakat kepada DPRD Tulungagung.

Gunawan ketua Komisi A DPRD Tulungagung setelah hearing menegaskan bahwa, meskipun SMA berada dibawah naungan Provinsi Jawa Timur, secara kewilayahan mereka tetap berada dalam lingkup Kabupaten Tulungagung, yang menjadi tanggung jawab DPRD setempat.

“Meskipun untuk SMA dan SMK adalah dibawah naungan dari Dinas Pendidikan Jawa Timur, tapi lembaga sekolah berada di Tulungagung. Jadi ketika ada masalah di sekolah tersebut, yang merasakan adalah masyarakat Tulungagung,” jelasnya.

Saat hearing Gunawan juga menanyakan berapa jumlah lulusan SMP yang ada di Tulungagung, Kacabdin maupun kepala sekolah tidak mengetahui berapa jumlah angka lulusan SMP yang ada di Tulungagung.

“Tadi saya juga tanyakan berapa jumlah lulusan SMP di Tulungagung, mereka juga tidak mengetahuinya,” ungkap Gunawan.

Gunawan juga mengatakan bahwa anggota fraksi lainnya akan melakukan lobi ke anggota DPRD Provinsi Jawa Timur untuk mendorong evaluasi menyeluruh terhadap jalannya PPDB di Kabupaten Tulungagung.

“Untuk itu kami akan koordinasikan masalah ini pada teman kita yang ada di DPRD Jawa Timur, untuk mengurai permasalahan PPDB di Tulungagung,” tambah Gunawan.

Dia bahkan mengusulkan alternatif untuk meninggalkan sistem zonasi dan kembali ke sistem tes sebagai mekanisme seleksi yang lebih adil.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Sindhu Widyabrata enggan memberikan komentar.(Yd)