Relawan NABHASA Kecam Keras Kekerasan terhadap Siswa SMAN 1 Pakel, Alvino Trauma dan Tuntut Keadilan
Tulungagung,-Kasus dugaan kekerasan yang dialami siswa SMAN 1 Pakel, Tulungagung, bernama Alvino, memicu kecaman keras dari kalangan relawan dan pemerhati pendidikan. Peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah itu dinilai mencoreng dunia pendidikan dan menciptakan ketakutan baru bagi siswa lain.

Relawan Nawa Bhakti Satya Jawa Timur (NABHASA) melalui Sekretarisnya sekaligus pemerhati pendidikan, Drs. H. Ibnu Zarkasi, menegaskan bahwa kekerasan terhadap siswa bukan sekadar masalah internal sekolah atau “kenakalan remaja”, melainkan sudah masuk ranah hukum.
“Kami dari Relawan NABHASA mengecam keras tindakan kekerasan ini. Sekolah adalah ruang pendidikan, bukan tempat intimidasi. Jika benar ada unsur penganiayaan, maka ini merupakan pelanggaran hukum yang tidak bisa ditutup-tutupi,” tegas Ibnu Zarkasi,Sabtu (25/10/2025).
Ia mendesak pihak sekolah untuk bertanggung jawab dan tidak bersikap pasif. Menurutnya, sekolah wajib memberikan perlindungan terhadap siswanya sesuai amanat UU Perlindungan Anak dan Permendikbud 82/2015. Lebih lanjut, ia menegaskan relawan akan mengawal kasus ini hingga ada kejelasan hukum.
“Kami tidak hanya bersuara. Relawan NABHASA akan mengawal kasus ini. Jika ada kelalaian sekolah, harus dievaluasi. Korban berhak atas keadilan dan pemulihan psikologis,” tambahnya.
Sementara itu, Alvino selaku korban mengaku mengalami ketakutan mendalam usai kejadian.
“Saya masih takut kalau harus kembali ke sekolah. Saya trauma,” ujarnya singkat.
Ibunya pun menyatakan kekecewaan dan mendesak adanya keadilan. “Kami hanya ingin keadilan untuk anak kami. Kondisinya sekarang sering murung dan takut. Jangan sampai pelaku bebas tanpa konsekuensi,” ungkap sang ibu.
Relawan menilai kasus ini menjadi ujian bagi dunia pendidikan: apakah akan berpihak pada perlindungan siswa atau membiarkan kekerasan menjadi hal yang dianggap biasa.
Saat ini, publik menunggu langkah tegas dari pihak sekolah, dinas pendidikan, dan aparat hukum. Relawan NABHASA memastikan tidak akan diam jika peristiwa ini dibiarkan tanpa penyelesaian yang adil.(Ft)










