Menakar Peluang Anies di Pilpres 2024
Oleh : S Goefron Said
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) secara resmi melalui Ketua Umumnya, Surya Paloh, Senin (3/10) telah mendeklarasikan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, yang segera berakhir masa jabatannya pada 16 Oktober tahun ini, sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Partai Nasdem tentu sudah memiliki kalkulasi politik yang cermat, setelah menimbang keuntungan dan resikonya, atas sikap politik yang diambil dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024 nanti.
Secara kasat mata, popularitas Anies belakangan ini diakui nampak moncer. Kemampuan komunikasi politik Anies menghipnotis publik cukup efektif mendulang simpati. Momentum ini oleh Partai Nasdem, nampak tak disia-siakan sebagai peluang politik menentukan calon presiden potensial di ajang pemilihan presiden 2024 nanti.
Nasdem, yang hanya mengantongi 9,05 persen suara pada Pemilu 2019 lalu, menyadari tak mungkin akan melenggang sendirian. Perlu membangun koalisi sebagai poros, agar memenuhi syarat presidential threshold 20% dari jumlah kursi DPR. Kerja-kerja politik Partai Nasdem untuk mengejar mimpi itu masih panjang dan butuh effort besar.
Berbeda dengan Partai Nasdem, Anies sebelumnnya justru lebih awal digadang-gadang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon presiden 2024, meskipun tak kunjung berakhir di “pelaminan”. Anies nampak masih malu-malu jika PKS secara resmi dan terbuka mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden dari partai berlambang bulan sabit dan untaian padi ini.
Survey elektabilitas
Berdasarkan rilis berbagai lembaga survey, nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo memang selalu ada di papan atas. Disusul lapis berikutnya nama-nama Riwan Kamil, Sandiaga Uno, AHY dan lainnya.
Hasil survey Lembaga Survey Nasional (LSN) yang dirilis Senin (5/9/2022). Elektabilitas Prabowo Subianto 97,6%. Anies Baswedan 92,5%. Peringkat ketiga, Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat 92%. Sandiaga Uno 73,5%, Ganjar Pranowo 70,4%, dan AHY 55,3%.
Versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Elektabilitas Ganjar Pranowo 17,6%. Prabowo Subianto 12,6%. Disusul oleh Joko Widodo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil. SMRC mengungkapkan elektabilitas Ganjar Pranowo semakin unggul mendekati Pemilu 2024.
Indonesia Polling Stations (IPS) merilis Prabowo Subianto 30,2%, Ganjar Pranowo 19,9%, Anis Baswedan 18,9%. Poltracking Indonesia merilis, Ganjar Pranowo 30,6%. Posisi kedua, Prabowo Subianto. Sementara, Anies Baswedan bertengger diposisi ketiga.
Lawan tangguh
Meskipun kecenderungan Anies saat ini, masih bereskalasi menuju puncak popularitas dengan segala pesona politiknya, bukan berarti tanpa menyimpan kerawanan. Sebagian besar pendukung di belakang Anies yang berfaham politik identitas keagamaan sebagai andalannya untuk memenangi Pilpres 2024, disatu sisi menjelma sebagai kekuatan, namun juga disisi lain sekaligus menjadi faktor kelemahan.