Konflik Rusia Ukraina dalam Perspektif Eskatologi Islam, Dari Kosmologi ke Eskatologi

Perang Rusia Ukraina,dalam pandangan Eskatologi Islam(PIXABAY/ELG21)
Drs.Maman Supriatman,M.Pd

saksihukumindonesia.com-Sementara Hadits tentang pohon Gharqad sudah masuk Kurikulum SMA di Israel, yang berarti mereka percaya pada garis sejarahnya di akhir zaman berkaitan dengan pohon itu, subjek-subjek akhir zaman sudah lama hilang dari kurikulum lembaga pendidikan kita, sejak PAUD sampai S3.

(Hadits tentang Pohon Gharqad derajatnya mutawatir dalam makna karena diriwayatkan dalam banyak jalur: Bukhari: 2926; Muslim: 2922; Ahmad: 10476 dan 27502).

Dari fakta ini muncul double paradox:

Pertama, paradoks kaum Yahudi yang percaya dan mengamalkan Hadits Pohon Gharqad, sambil memusuhi umat Islam. Kedua, paradoks umat Islam yang mengimani para Rasul, khususnya Rasulullah SAW, sambil menolak untuk mengajarkan dan mengamalkan Nubuwah-nya.

Bagaimana menjelaskan fenomena ini?

Timeline Sejarah

Ditemukan dua jenis klasifikasi sejarah berdasarkan Nubuwah:

Pertama, klasifikasi berdasarkan apa yang akan terjadi sejak zaman Rasulullah SAW sampai menjelang Kiamat: Kenabian, Kekhalifahan, Mulkan A’dhan, Mulkan Jabbariyyan dan Khilafah ‘ala Minhaji Nubuwwah. (HR. Ahmad).

Kedua, klasifikasi yang lebih detil dalam fase keempat Mulkan Jabbariyyan, yaitu: Meredupnya Yatsrib/Madinah, kembalinya Yerusalem sebagai pusat sejarah, Malhamah, pembebasan Konstantinopel, keluarnya Dajjal dan diturunkannya Nabi Isa AS, dan zaman kepemimpinan Imam Mahdi. (HR. Ahmad & Abu Dawud).

Fase pertama sampai keempat pada klasifikasi kedua ini semuanya berada pada fase Mulkan Jabbariyyan pada klasifikasi pertama. Fase Mulkan Jabbariyyan dimulai sejak runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani pada 3 Maret 1924.

Sedangkan fase pertama dari klasifikasi sejarah yang kedua, yaitu kembalinya Yerusalem sebagai pusat sejarah dunia, baru mulai pada 14 Mei 1948,bila dihitung sejak berdirinya Negara Israel, atau 6 Desember 2017 jika dihitung sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Adapun fase kelima pada klasifikasi pertama dan kedua itu sama, bahwa Khilafah ‘Alaa Minhaji Nubuwah hanya bisa ditegakkan pada zaman Imam Mahdi, setelah terbunuhnya Dajjal dan Ya’juj-Ma’juj, atau setelah PD IV.

Nubuwah ini membawa kita pada kesimpulan yang penting, bahwa upaya apa pun dan dari siapa pun untuk menegakkan khilafah adalah tidak mungkin selama masih ada Dajjal dan Ya’juj-Ma’juj.

BACA JUGA:  Sinergi Jasa Raharja Sulsel bersama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dalam rangka Peningkatan Pendapatan

Khilafah hanya bisa ditegakkan pada zaman Imam Mahdi setelah PD IV.Dan ketika fase itu datang, tidak ada kekuatan mana pun yang bisa menghentikannya. Sejak itu, tidak ada lagi peperangan di muka bumi sampai Hari Kiamat.

Konsekwensi logis dari perspektif ini, bahwa seluruh Nubuwah akan terjadi pada saatnya, sehingga tidak ada peristiwa penting sejarah yang terlepas dari garis lini waktunya. Dengan kata lain, tidak ada peristiwa sejarah yang terjadi di luar garis waktunya, dan tidak ada peristiwa sejarah yang tidak akan terjadi jika sudah waktunya.

Implikasi dari timeline sejarah ini, bahwa proses sejarah sudah ada jadwalnya. Tidak ada peristiwa sejarah yang terjadi jika belum jadwalnya, dan tidak ada peristiwa sejarah yang tidak akan terjadi bila jadwalnya sudah tiba.

Berdasarkan sudut pandang ini, maka perdebatan tentang khalifah seharusnya sudah selesai.

Kondisi kehidupan pasca PD III sudah pasti akan berubah, apalagi setelah PD IV. Meskipun belum ada yang bisa memastikan akan menjadi seperti apa persisnya kondisi kehidupan kelak, namun yang pasti prioritas kehidupan akan ikut berubah.

Sejarah Akan Berakhir Sebagaimana Sejarah Berawal

Selain itu, ditemukan klasifikasi sejarah yang bisa diidentifikasi dari Al-Qur’an. Asumsinya sederhana, bahwa Allah Maha Pembuat Sejarah, memiliki rencana bagaimana IA akan memulai dan mengakhiri sejarah.

Bila sejarah diklasifikasikan berdasarkan urutan para Rasul, maka akan ada 26 Bagian sejarah, yaitu 25 + 1 Bagian Pertama sejarah yang terjadi sebelum Nabi Adam AS dan Siti Hawa diturunkan ke bumi.

Bagian Pertama sejarah berisi beberapa Bab: Deklarasi penciptaan Adam, penolakan Iblis untuk bersujud kepada Adam, tergodanya Adam dan Hawa oleh tipu daya Iblis, dan kemudian Allah turunkan Adam dan Hawa ke muka bumi.

Bagian Kedua sejarah dan seterusnya bisa diklasifikasikan berdasarkan urutan diutusnya para Rasul. Bagian Akhir sejarah dimulai dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai penutup Risalah Ilahi, dan karena itu disebut Nabi Akhir Zaman, terus berlanjut sampai Kiamat.

BACA JUGA:  Gelar Rakor 2023, Tim Pembina Samsat Nasional Sepakati Sejumlah Langkah untuk Peningkatan Pelayanan

Bagian terakhir sejarah berisi beberapa Bab, tiap Bab berisi beberapa Sub-bab, tiap Sub-bab berisi beberapa halaman, dan tiap halaman berisi beberapa paragraf.

Saat ini kita berada pada Bab Nubuwah tentang Timeline di Bagian sejarah akhir zaman, Sub-bab Malhamah.

Konflik Rusia-Ukrania adalah halaman pertama dari Sub-bab ini. Paragraf pertama dari halaman pertama pada Sub-bab ini sudah dimulai di Ukrania sejak akhir Februari 2022. Halaman berikutnya adalah rangkaian peperangan atau Malahim yang akan mengikuti halaman pertama dalam Sub-bab Malhamah.

Bab Ketiga sebelum terakhir pada Bagian Akhir sejarah adalah terbunuhnya Dajjal di tangan Nabi Isa AS.

Inilah hakikat dialektika sejarah, dimana Bagian Pertama sejarah yang berisi kesombongan dan penentangan Iblis atas Otoritas Tuhan dan Kebenaran Ilahi, bertemu pada Bagian Akhir sejarah. Dajjal yang selalu menentang Otoritas Tuhan dan Kebenaran Ilahi, melanjutkan penentangan Iblis di Bagian Pertama sejarah, yang akan berakhir di tangan Nabi Isa AS di Bagian Ketiga terakhir Sejarah.

Bab Kedua sebelum terakhir dalam Bagian Akhir sejarah adalah zaman kepemimpinan Imam Mahdi yang akan berlangsung selama 7-9 tahun.Al-Masih Ad-Dajjal, sang penyelamat palsu dan pembohong terbesar, akan diselesaikan oleh Nabi Isa Al-Masih, Sang Penyelamat Asli di Bagian Akhir sejarah.

Sejak itu berakhirlah dialektika sejarah tentang pergumulan antara Kebenaran dan kebatilan. Itulah hakikat fitnah Dajjal di akhir zaman.

Bab Terakhir sejarah adalah fase terjadinya hitung mundur menjelang Kiamat, yaitu terjadinya 10 Tanda Utama Kiamat yang menurut sebuah Hadits, ketika tanda pertama sudah muncul (keluarnya Dajjal/Ya’juj-Ma’juj/turunnya Nabi Isa/Imam Mahdi), maka Tanda Utama berikutnya akan segera menyusul, ibarat biji tasbih yang lepas dari ikatannya, sampai sejarah berakhir.

Dari Kosmologi ke Eskatologi

Dengan perspektif ini, bertemu antara Kosmologi dengan Eskatologi. Kosmologi Islam memberikan fondasi bagi pembentukan world-view Islam. Tanpa world-view Islam, Eskatologi akan terlepas dari konteks besarnya.

Sebaliknya, Kosmologi tanpa Eskatologi akan kehilangan konteks peristiwa penting sejarah dalam garis waktu akhir zaman.

Karena kita ditakdirkan hidup di akhir zaman, maka Eskatologi Islam adalah jantung bagi Kosmologi Islam.

Kosmologi Islam memiliki sudut pandang sendiri tentang alam kehidupan, bahwa alam kehidupan tidak hanya berjenjang tapi juga berlapis.

BACA JUGA:  Kolaborasi Tim Pembina Samsat Makassar 1 dengan Ibis Hotel Makassar Bentuk Apresiasi pada Wajib Pajak 

Sebelum kehidupan di alam dunia ini, semua kita pernah mengalami alam kehidupan yang panjang:

هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَـٰنِ حِينٌۭ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًۭٔا مَّذْكُورًا

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
(QS. Al-Insan: 1).

Ayat ini berbicara tentang Alam Ruh, sebelum Alam Rahim, dimana semua manusia pernah berada di Alam itu dalam suatu masa yang panjang, dan belum bernama (belum bisa disebut).

Setelah kehidupan di alam dunia ini semua manusia akan mengalami alam kehidupan berikutnya yang abadi, atau Alam Akhirat.

Kehidupan di Alam Dunia, meskipun sangat singkat dibandingkan dengan Alam kehidupan lain sebelumnya, apalagi dibandingkan dengan Alam Keabadian kelak, namun bagaimana kita menjalani kehidupan di Alam Dunia yang singkat ini, akan menentukan kondisi kehidupan kita di Alam Keabadian kelak.

Itu sebabnya kita membutuhkan Ilmu Akhir Zaman atau Eskatologi Islam. Kita ditakdirkan hidup di akhir zaman, dimana fitnah kehidupan akan berlangsung semakin dahsyat dari hari ke hari.

وَمَن كَانَ فِى هَـٰذِهِۦٓ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًۭا

Dan barangsiapa yang buta (mata hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).”
(QS. Al-Isra: 72).

Ayat ini berbicara tentang dua mata, yaitu mata eksternal dan mata internal. Ini adalah perangkat Epistemologi Pengetahuan yang dibutuhkan di akhir zaman guna menghadapi dahsyatnya fitnah dajjal yang buta mata kanannya (mata internal), sehingga dia hanya bisa melihat dunia dengan sebelah mata kirinya (mata eksternal).

Dengan demikian, awal dan akhir sejarah dalam sudut pandang Kosmologi Islam adalah bagian dari rangkaian proses kehidupan yang panjang, berkelanjutan dan saling terkait. Alam kehidupan Dunia dimana kita berada di akhir zaman saat ini, adalah bagian dari proses kehidupan yang panjang dan abadi.

Dengan kata lain, berdasarkan wolrd-view Islam, awal sejarah bukanlah awal kehidupan, dan akhir sejarah bukanlah akhir kehidupan.***

والله اعلم

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *